GARA-GARA KLAIM MENANG PEMILU DI LEMBAGA SURVEY ABAL-ABAL, PRABOWO DI CAP 'BADUT MASYARAKAT'
GARA-GARA KLAIM MENANG PEMILU DI LEMBAGA
SURVEY ABAL-ABAL, PRABOWO DI CAP 'BADUT MASYARAKAT'
Capres
Prabowo Subianto saat ini dinilai menjadi badut di mata masyarakat gara-gara
hasil hitung cepat pemilu yang diklaim kubu tersebut.
Ruhut
Sitompul, anggota Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin,
menantang Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga untuk membuka
data hasil hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019 versi internal.
Sebab, hasil
hitung cepat BPN menjadi dasar Prabowo - Sandiaga mengklaim menang Pilpres
hingga sudah menyelenggarakan pesta kemenangan.
Menurut
Ruhut Sitompul, data yang telah disajikan oleh BPN menyebabkan capres nomor
urut 02 Prabowo Subianto menjadi badut di mata rakyat.
Hal ini
disampaikan oleh Ruhut Sitompul melalui akun Twitter miliknya @ruhutsitompul.
Ruhut Sitompul mendesak agar BPN mau membuka data riset internal dan
memuktikannya di hadapan publik, mengenai klaim kemenangan 62 persen Prabowo -
Sandiaga.
"BPN
buka dong data riset internal. Kasihan Pak Prabowo dengan data yang salah
mengakibatkan capres yang kalian dukung menjadi badut di mata rakyat Indonesia
dan dunia internasional," kata Ruhut Sitompul seperti dikutip Suara.com,
Senin (22/4/2019).
Klaim
kemenangan Prabowo Subianto telah banyak mendapatkan sorotan dari media
internasional.
Oleh karena
itu, Ruhut Sitompul pun meminta BPN mempertimbangkan untuk menjaga nama baik
Prabowo Subianto di mata dunia.
"Karena
itu tolong dijaga nama baik Bapak Prabowo karena beliau tokoh di Indonesia
tercinta. Merdeka," ungkap Ruhut Sitompul.
Ruhut
Sitompul juga meminta kepada para pendukung Prabowo Subianto untuk menghentikan
persaingan pilpres dan menunggu hasil real count resmi dari Komisi Pemilihan
Umum pada 22 Mei 2019.
"Aku
mohon para pendukung Pak Prabowo sudah hentikanlah persaingan Pilpres selama
kampanye, mari hati boleh panas kepala tetap dingin. Kita tunggu real count 22
Mei 2019. Siapapun pemenangnya kita semua bersaudara dan tetap berpegangan
tangan. Merdeka," tutur Ruhut Sitompul.
Komentar
Posting Komentar