SURVEI SMRC: ELEKTABILITAS GANJAR PRANOWO TERATAS, DISUSUL PRABOWO DAN ANIES BASWEDAN
SURVEI SMRC: ELEKTABILITAS GANJAR PRANOWO
TERATAS, DISUSUL PRABOWO DAN ANIES BASWEDAN
Lembaga
survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan hasil sigi terbaru soal Dinamika
Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024. Survei ini mengungkapkan bagaimana
pergeseran suara untuk dua nama calon presiden dengan elektabilitas tertinggi,
yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Suara
responden untuk Prabowo dan Ganjar sebenarnya berimbang. Tapi ketika semakin
mengerucut nama calon yang diberikan ke responden, pilihan lari ke Ganjar
Pranowo.
"Artinya
ada beberapa nama kalau di-take out, itu larinya cenderung ke Ganjar dan nama
lain," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin
Muhtadi, dalam rilis Survei Nasional secara virtual, Minggu, 3 April 2022.
Pertama
dalam 33 simulasi nama calon presiden, Prabowo menempati urutan puncak calon
yang akan dipilih kalau pemilu digelar hari ini yaitu 21,9 persen. Menyusul
Ganjar dengan 19,8 persen.
Akan tetapi,
keunggulan Menteri Pertahanan ini tidaklah signifikan. Lantaran margin of error
dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen. "Tidak ada calon yang
dominan," kata Burhanuddin.
Jika dilihat
tren sejak Februari 2020 ke Februari 2022, maka suara untuk Prabowo hanya bergerak
tipis dari 20,7 persen menuju 21,9 persen. Sebaliknya, suara untuk Ganjar naik
dari 5,9 persen menjadi 19,8 persen.
Dalam
simulasi 19 nama, elektabilitas Ganjar semakin terpaut tipis dengan Prabowo.
Ketua Umum Gerindra tersebut tetap di urutan puncak dengan angka 22,4 persen
dan Ganjar diurutan kedua dengan 21,6 persen.
Lalu ketika
dikerucutkan lagi menjadi 7 nama, Ganjar berbalik unggul tipis. Suara responden
untuk Gubernur Jawa Tengah ini mencapai 27,6 persen atau sedikit unggul
dibandingkan Prabowo yang 27,4 persen. "Poin saya nama-nama lain cenderung
naik, ketika nama-nama lain di take out dari simulasi," kata Burhanuddin.
Tak hanya
Ganjar, nama untuk calon lain juga naik dalam simulasi 7 nama ini. Mulai dari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, sampai Ketua
DPR Puan Maharani.
Burhanuddin
menilai angka 27,4 persen untuk Prabowo ini sebenarnya turun hampir separuh
dibandingkan Pemilu 2019. Lantaran, saat itu suara Prabowo di pemilihan
mencapai 44,5 persen.
Akan tetapi
ketika dipasang 3 nama yang sering jadi pemuncak survei nasional, Prabowo balik
unggul ketimbang Ganjar. Prabowo dengan angka 32,7 persen, Ganjar 30,8 persen,
dan Anies 24,9 persen.
Dengan angka
ini, Burhanuddin menyebut selisih antar calon betul-betul tipis. Kalaupun
pemilu digelar hari ini, maka dipastikan dua putara. "Karena syarat menang
satu putara yaitu 50 persen plus satu," kata dia.
Dalam
simulasi ini, tren suara untuk Ganjar, maupun Anies, juga terus meningkat.
Sedangkan Prabowo terus turun. Burhanuddin pun menilai akan terlalu beresiko
bagi Prabowo kalau terlalu jauh dari radar publik. Sebab, Ganjar dan Anies yang
sering tampil di publik bisa menyalip Prabowo kalau terlalu berada di belakang
layar.
Komentar
Posting Komentar