DERETAN PEMBANGUNAN SIA-SIA ERA ANIES
DERETAN PEMBANGUNAN SIA-SIA ERA ANIES
Anies
Baswedan sudah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta per Minggu,
16 Oktober 2022 kemarin. Anies pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas
berbagai hal selama dirinya menjabat sebagai orang nomor 1 di Jakarta itu. Ia
berterima kasih atas amanat yang diembankan dan berterima kasih atas
kepercayaan yang disematkan.
Namun,
seperti diketahui penataan Ibu Kota di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta
sering melahirkan pembangunan baru maupun renovasi. Mulai dari tugu, monumen,
sampai bangunan. Anies Baswedan yang terpilih sejak 2017 itu kerap mencetuskan
sejumlah ide pembangunan kota yang tentu menuai kontra dari publik, berikut
ulasan selengkapnya.
1.
Wacana Bangun Tugu Sepeda Seharga Rp800 Juta
Pemprov DKI
Jakarta beberapa waktu lalu merancang pembangunan Tugu Sepeda dengan bentuk ban
sepeda yang menelan biaya senilai Rp800 juta. Pembangunan itu pun tak bebas
dari kritik. Salah satunya datang dari Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta,
Gilbert Simanjuntak yang mengatakan bahwa Pemprov tak paham skala prioritas
pengeluaran dan kebijakan.
Sementara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan, pembangunan tugu sepeda
senilai Rp800 juta di kawasan Jalan Sudirman itu adalah bagian dari pembuatan
jalur sepeda permanen. Pembangunan itu memperlihatkan keberpihakan Ibu Kota
terhadap pesepeda. Riza menyebut bahwa biaya tersebut bukan dari pemerintah,
melainkan dari pihak swasta.
2.
Instalasi Bambu Getah Getih Senilai Rp550 juta
Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan juga dengan bangga memamerkan sebuah seni rupa instalasi
berbahan bambu dengan tinggi 5.5 meter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia
(HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Biaya pembangunannya mencapai Rp550
juta.
Karya seni
bernama Getah-Getih itu adalah hasil kreativitas Joko Avianto yang dipakai
hanya untuk Asian Games dan 17 Agustus saja. Namun, belum genap satu tahun,
karya seni tersebut langsung digantikan dengan batu gabion dan tanaman.
3.
Revitalisasi Monas
Kisruh soal
revitalisasi Monumen Nasional (Monas) juga pernah menjadi pembicaraan hangat di
tengah masyarakat. Mulai dari perizinan sampai penebangan 191 pohon di jantung
ibu kota negara itu, revitalisasi yang dicanangkan Anies Baswedan dianggap
bermasalah. Ombudsman Jakarta Raya menyatakan Pemprov melakukan maladministrasi
dalam kasus tersebut.
Pemprov
dinilai abai dengan izin ke Kementerian Sekretariat Negara selaku Ketua Komisi
Pengarah Kawasan Medan Merdeka. Padahal, aturan ini diatur dalam keputusan
Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di
Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
4.
Sumur Resapan
Beberapa
waktu lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sumur resapan yang berada
di ribuan titik di wilayah ibu kota. Pembangunan tersebut langsung menuai
kritikan dari publik, salah satunya pegiat media sosial Ferdinan Hutahaean yang
mengatakan, sumur resapan di atas trotoar merupakan proyek gila Pemprov DKI
Jakarta.
Sementara
itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian juga menilai bahwa proyek
pembangunan sumur resapan merupakan proyek yang sia-sia. Ia juga mengatakan
bahwa ini merupakan solusi murahan yang terkesan melecehkan masyarakat.
Sedangkan anggaran yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta pun mencapai Rp400
miliar.
5.
Pohon Plastik di Asian Games
Pada tahun
2018, Pemprov DKI Jakarta juga menuai kritikan dari publik usai membuat pohon
imitasi atau pohon plastik yang dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan
Merdeka Barat menjelang Lebaran dan Asian Games. Warganet pun langsung meradang
dengan pembangunan tersebut. Selang tiga hari, pohon imitasi tersebut langsung
dicabut Sudin PE.
Wagub DKI
Jakarta saat itu, Sandiaga Uno mengatakan, pohon imitasi itu sengaja dipasang
semula dengan tujuan baik untuk memperindah tata kota DKI Jakarta. Supaya
semakin cantik, pohon imitasi itu diberikan lampu berwarna-warni.
Komentar
Posting Komentar